Setiap perayaan Idul Fitri di rumah eyang, tepatnya di kota Trenggalek, selalu meriah dengan adanya balon-balon udara yang terbang sehabis sholat ied. Ternyata kebiasaan ini sudah ada sejak lama, dan sampai sekarang penduduk setempat masih memembuat balon udara, terutama para pemuda.
Membuatnya ternyata gampang, dan hanya butuh bahan sederhana yang ada di sekitar kita. Yang utama adalah sudah pasti tas kresek. Beli sebungkus tas kresek, terserah mau ukuran apa, disarankan ukuran paling besar atau paling tidak medium. Berikutnya lilin, dan sebilah bambu yang nantinya dibentuk lingkaran. Terakhir adalah gombal atau kain bekas, dan minyak goreng.
Cara membuatnya pertama adalah memotong tas kresek menjadi lembaran-lembaran yang nantinya akan disatukan. Potong lembaran kresek menjadi bentuk segi empat.
Satukan tiap-tiap lembar kresek menggunakan lilin. Caranya seperti kalau orang membungkus krupuk dengan plastik, 2 sisi plastik direkatkan dengan cara dibakar pakai lilin. Hati-hati karena tahap ini yang paling menyita waktu dan butuh teliti, salah sedikit kresek bisa bolong karena terbakar. Pelan-pelan aja yang penting jadi. Agar lebih mudah, bisa gunakan lidi. Ukurannya dikira-kira dengan ukuran plastik yang dipakai, yang diharapkan hasil akhirnya membentuk seperti tabung dengan diameter lebih dari 30cm, umumnya diameter 50cm sudah bagus dengan ketinggian 1m lebih.
Setelah jadi, tahap berikutnya adalah membuat tutup untuk bagian atasnya. Buat dari beberapa lembar kresek yang disatukan, kemudian diukur berapa yang dibutuhkan untuk membuat tutup atas. Satukan dengan lilin seperti sebelumnya.
Badan balon sudah jadi, tinggal membuat bagian bawah yang nantinya akan dipakai untuk mengaitkan gombal. Bahannya bisa dari bambu atau kawat, yang penting adalah ringan. Bentuk seperti lingkaran dengan diameter kurang dari diameter tabung yang dibuat tadi. Semisal tabung dari kresek dibuat 50cm, maka lingkaran bawah dibuat menjadi 30cm. Kemudian, tengahnya diberi kawat yang membentuk tanda plus.
Selesai, kemudian satukan kresek dengan lingkaran masih menggunakan cara biasa yaitu dengan bantuan dibakar lilin. Mungkin bingung kenapa jika diameter tabung 50cm kok lingkarannya 30cm. Sebenarnya sebelum disatukan, tabung dari kresek tadi dipotong dulu agar diameter bawah sesuai dengan diameter lingkaran bambu. Tujuannya agar balon bisa terlihat lebih gembung.
Bagian yang ada garis putus-putus adalah yang perlu dipotong, kemudian disambung lagi dengan dibakar lilin.
Nah, jadilah balon sedehana. Siapkan gombal yang dibentuk seperti bola, diikat dengan kawat agar tidak berubah bentuk. Rendam dalam minyak goreng. Direkomendasikan, langkah ini dilakukan sehari sebelum membuat balon, karena semakin lama direndam, maka minyak yang dihisap gombal juga makin banyak. Artinya gombal bisa menyala lebih lama.
Berikutnya adalah saat yang ditunggu, menerbangkan balon. Siapkan dahan-dahan pohon atau daun kering untuk dibakar. Biasanya digunakan daun kelapa, jika tidak ada sesuaikan saja, yang penting bisa menghasilkan api yang besar. Daun dibakar mengeluarkan asap, usahakan asap masuk ke dalam balon.
Jika balon sudah mengembang dan dirasa sudah bisa terbang, kaitkan gombal ke tengah kawat dan nyalakan. Balon siap dilepaskan.
0 komentar:
Posting Komentar